Selasa, 21 Oktober 2008

Surat cinta untuk saudaraku

Sahabat, dalam ruang perjalanan sejarah peradaban manusia. Ia kehidupan kita

Di ruang kecil itu ada mimpi kita kita bersama

Jauuuh… di belakang kita

Dan untuk membuka pintu ruang mimpi itu

Kita harus memasuki koridor-koridor waktu

Yang cukup panjang dan sarat beban

Sarat rintangan namun sarat pula akan kesan

Dan kita pun sering terlihat bertemu ruang-ruang buntu dan berdebu. Yang membuat kita ragu

Sahabat, pernah mungkin kita terjaga dari mimpi indah itu lalu termangu kita dalam hampa

Menatap realita yang sangat jauh berbeda

Sahabat, kadang kita melewati lorong yang cukup luas

Sehingga kita bisa melangkah beriringan bersama

Namun, ada massanya kita melewati lorong sempit

Sehingga kita terpaksa menapakinya bergantian

……….SENDIRIAN………

Di saat itulah kita rasakan kesunyian menetapi dinding hati. Mencekam hingga menusuk kalbu yang paling dalam

Sahabat, di saat sepi itulah baru aku sadar

Bahwa tanpamu jalan ini terasa jauh dan sepiii sekali

Tanpamu semua akan menjadi lelah, c eria berubah menjadi duka dan keletihan bahkan kemarahan

Namun sahabat,

Begitulah perjalanan yang mau tidak mau harus kita lalui, Untuk membuktikan kepada Allah bahwa kita mencintaiNya

Sahabat, bila kau terjaga dari mimpimu dan merasakan kesedihan yang sama

Ingatlah bahwa do’aku selalu menyertaimu

Bila kau terjaga dari mimpimu dan merasakan kepedihan yang sama

Ingatlah bahwa do’aku selalu menyertimu

Bahwa sejujurnya aku mencintaimu karena Dia

Atas nama cintaNya mari bersatu,

menangkan Dien ini

ingatlah, bagi bunga haraki “ Diam berarti mati”

0 komentar: